Tersedia ragam pilihan cara menikmati "me time" bagi perempuan. Pergi ke salon melakukan berbagai pilihan perawatan tubuh, dari ujung kepala hingga ujung kaki. Relaksasi di spa dengan pijatan dan sensasi aromaterapi. Namun tak semua perempuan menikmati aktivitas di salon sebagai "me time". Sebagian memilih traveling sebagai pengusir penat dan meliburkan diri dari rutinitas sehari-hari.
Shinta Zahara, selebriti dan ibu anak kembar ini mengaku tak suka ke salon dan lebih menyukai traveling sebagai "me time". "Dalam satu tahun harus ada waktu khusus untuk traveling, mengunjungi lebih dari satu destinasi. Sendiri, bareng keluarga atau teman," katanya kepada Kompas Female.
Traveling sendirian bukan jadi soal bagi Shinta, asalkan tempat tujuan sudah dikenalnya. "Atau setidaknya ada teman yang tinggal di tempat tujuan tersebut," lanjutnya. Traveling yang bertujuan untuk "me time", kata Shinta, jika perjalanan tersebut dilakukan di daerah atau tempat yang sudah pernah dikunjungi. "Karena sudah paham daerah sehingga bisa lebih menikmati," lanjutnya. Sedangkan kalau mengunjungi destinasi baru, traveling lebih kepada petualangan.
Melakukan perjalanan menjadi waktu khusus untuk menyepi, sendiri, menikmati waktu melepas stres dari rutinitas sehari-hari. Manfaat traveling bagi peningkatan kualitas hidup juga diakui MC dan penyanyi Ade Andirini.
"Traveling sudah menjadi ritual tahunan. Dalam satu tahun minimal dua kali harus traveling," aku Ade yang mengaku juga gemar traveling bersama orangtua. Seperti perjalanan belum lama ini yang dilakukannya bersama orangtua, mengunjungi lima negara di Eropa.
Bagaimana dengan Anda? Pilih traveling sebagai "me time" atau punya cara lain?
Shinta Zahara, selebriti dan ibu anak kembar ini mengaku tak suka ke salon dan lebih menyukai traveling sebagai "me time". "Dalam satu tahun harus ada waktu khusus untuk traveling, mengunjungi lebih dari satu destinasi. Sendiri, bareng keluarga atau teman," katanya kepada Kompas Female.
Traveling sendirian bukan jadi soal bagi Shinta, asalkan tempat tujuan sudah dikenalnya. "Atau setidaknya ada teman yang tinggal di tempat tujuan tersebut," lanjutnya. Traveling yang bertujuan untuk "me time", kata Shinta, jika perjalanan tersebut dilakukan di daerah atau tempat yang sudah pernah dikunjungi. "Karena sudah paham daerah sehingga bisa lebih menikmati," lanjutnya. Sedangkan kalau mengunjungi destinasi baru, traveling lebih kepada petualangan.
Melakukan perjalanan menjadi waktu khusus untuk menyepi, sendiri, menikmati waktu melepas stres dari rutinitas sehari-hari. Manfaat traveling bagi peningkatan kualitas hidup juga diakui MC dan penyanyi Ade Andirini.
"Traveling sudah menjadi ritual tahunan. Dalam satu tahun minimal dua kali harus traveling," aku Ade yang mengaku juga gemar traveling bersama orangtua. Seperti perjalanan belum lama ini yang dilakukannya bersama orangtua, mengunjungi lima negara di Eropa.
Bagaimana dengan Anda? Pilih traveling sebagai "me time" atau punya cara lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar